“ Stop Dobting Your Self, Work Hard And Make It Happen”
“ Stop Dobting Your Self, Work Hard And Make It Happen”
Oleh Baiq Ananda Putri
“And Do It Now, Sometimes Later Becomes Never”
Perkenalkan, saya Baiq Ananda Putri dari Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, dan sekarang sudah berada di semester 5. Alhamdulillah suatu kebanggaan untuk saya dan keluarga saya karena dapat berhasil lulus dalam beasiswa Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kategori BCB Studentpreuner 2021/2022 yang diberikan kepada mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki usaha bisnis sudah berjalan minimal 3 bulan sejak mendaftar beasiswa BAZNAS. Bisnis yang saya jalani pada saat ini yaitu Baiq Hijab, yaitu menjual berbagai model jilbab yang saya produksi dengan desain dari saya pribadi dengan melihat refrensi-refrensi dari hijab-hijab kekinian. Kain yang saya gunakan untuk menjual hijab yaitu kain premium karena saya ingin menjual jenis jilbab kepada orang dengan tujuan orang tersebut dapat nyaman saat memakai hijab tersebut dan hijab tersebut dapat dipakai dengan jangka waktu yang panjang karena kain yang digunakan yaitu jenis kain premium.
Pada saat ini generasi millenial memiliki banyak peluang dalam menjalankan bisnis, rata-rata pengusaha sukses di era seperti ini dikuasai oleh anak-anak muda. Semangat anak muda dan trend anak muda dalam menjalankan bisnis memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu dapat membuka peluang pekerjaan untuk anak muda lain, dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia, dan membuka jalan pikiran anak muda lainnya dalam berusaha. Di saat Pandemi seperti ini, kita semua sedang diuji dengan perekonomian yang surut dikarenakan banyak sekali orang tua yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan seperti saya pribadi. Saya sendiri merasakan hal tersebut dikarenakan orang tua saya sudah menjadi pensiun di sebuah hotel, di samping itu keadaan saat pandemi sangat sulit untuk mendapat penghasilan di pekerjaan lain seperti jualan dan lain-lain. Pada saat itu saya yang sedang berada di semester 3 jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat sedang membutuhkan banyak biaya untuk membayar kuliah sehingga memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dan mengikuti pembelajaran daring dari Maret 2020 hingga September 2021. Saya merasakan suasana yang sangat berbeda dari sebelumnya saya yang selalu mendapatkan uang jajan dari orang tua sampai merasakan malu meminta atau mendapatkan uang jajan karena keadaan atau perekonomian yang sedang surut. Oleh karena itu, karena saya pribadi adalah anak yang tidak ingin menyerah karena suatu hal dan memegang prinsip “ Do it Now, Sometimes Later Becomes Never”, saya memutuskan untuk membuat sebuah bisnis hijab buatan saya dan ibu saya yang bernama Baiq Hijab.
Awal mula membuat hijab itu, berawal dari situasi yang sulit dalam perekonomian dan saya sempat mengalami keadaan mental yang tidak baik yaitu kecemasan berlebih dan takut social karena kurangnya social saat pandemi. Pada saat itu, saya berniat untuk menyembuhkan keadaan diri saya dengan melakukan kegiatan social yang dapat menghasilkan uang yaitu berjualan kecil-kecilan sehingga dapat sering berkomunikasi dengan orang-orang sekitar. Setelah mencari solusi akan melakukan usaha apa, saya teringat dari semenjak kecil saya sering menemani ibu membeli kain untuk dibuat seprai dan pada saat pandemi saya mampir dan melihat-lihat bahan kain hijab di toko langganan ibu saya dari semenjak sekolah dulu. Di sana, kain yang terjual bahannya cocok untuk jilbab wanita- wanita zaman sekarang tetapi tidak jauh dengan syariat Islam. Saya pun meminta izin kepada ibu saya untuk membuat brand hijab sendiri walaupun hanya jualan kecil-kecilan. Awal membuat bisnis tersebut, tentu tidak mudah mulai dari mendapatkan modal hingga belajar untuk foto hijab sendiri dan mendesain feed hijab yang akan di upload di social media @baiqqhijab dan ecommerce (shopee) baiqqhijab. Banyak dari teman-teman saya mensupport saya dengan membantu promosi dan membeli hijab yang saya buat bersama Ibu saya. Berawal dari modal hijab yaitu 27.000 dan saya menjual dengan harga 35.000 dari pendapatan hijab tersebut saya dapat memenuhi kebutuhan saya walaupun tidak seberapa, saya dapat membeli kebutuhan pribadi saya dan dapat membayar uang kas organisasi, hingga dapat membeli kuota sendiri. Pada saat itu kadangkala saya merasakan ingin menyerah, saya selalu teringat perjuangan saya membangun bisnis ini banyak orang-orang sekitar saya yang selalu menyemangati saya.
Proses dalam pembuatan Baiq Hijab tersebut tidaklah mudah, dikarenakan Ibu saya memiliki kesibukan lain yaitu berjualan jajan dan mengurus rumah, membuat produksi hijab yang saya jalani belum bisa maksimal, sehingga saya mencari tukang jahit sekitar yaitu tetangga saya untuk membantu memproduksi jilbab dengan hal itu saya dapat membuka peluang mendapatkan penghasilan untuk orang sekitar. Tujuan saya yaitu membuka peluang penghasilan untuk orang sekitar yang memiliki skill dalam menjahit, dimulai dari membeli kain hijab saya memutuskan membeli hijab di tempat yang sudah lama menjadi langganan keluarga saya, kemudian dalam proses pembuatan baiq hijab tersebut menggunakan tenaga dari tetangga saya dengan hal itu orang-orang sekitar dapat mendapatkan penghasilan dari Baiq Hijab. Hingga saat ini saya sudah balik menjadi anak rantau dan dapat mengajak teman-teman saya untuk bergabung dalam Baiq Hijab sehingga dapat mencari penghasilan bersama. Baiq hijab mendapatkan inspirasi dari Vanilla Hijab yang sudah mendunia di Indonesia, yaitu dapat menghijabkan wanita-wanita muslimah di Indonesia sehingga baiq hijab ingin wanita-wanita Indonesia memakai hijab yang layak dan sesuai dengan syariat Islam. Baiq hijab juga menyediakan jilbab dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa, sehingga dapat dipakai oleh seluruh wanita muslim.
Saya mengikuti Beasiswa BAZNAS berawal dari saya mendapatkan informasi dari teman dekat saya dan saat itu saya melihat bahwa Universitas Ahmad Dahlan mendapat kategori studentpreuner dan kebetulan saya memiliki usaha jualan hijab. Saya berkeinginan mengurangi beban orang tua dalam membayar SPP, karena Program Studi yang saya jalani memiliki bayar SPP yang cukup tinggi karena masuk dalam Program Studi Kesehatan. Kemudian saya mencoba dengan mengumpulkan berkas dan Alhamdulillah saya berhasil lulus hingga tahap akhir, makna yang saya dapatkan yaitu dengan hal ini Allah memberikan jalan terbaik untuk saya sehingga dapat terus menjalani kuliah disertai dengan usaha yang saya jalani “There is always a lesson in wry situation”.