Visitasi Lapangan PPK Ormawa IMM FAST Oleh Belmawa di Kelurahan Pleret
(04/11) Perkembangan Program Peningkatan Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang diikuti oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Sains dan Teknologi (IMM FAST) saat ini berada ditahap visitasi lapangan. Kunjungan tersebut mendatangkan reviewer Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yaitu Ir. Yannefri Bakhtiar, M. Si di Kalurahan Pleret, yang bertugas untuk memeriksa perkembangan program kerja tim.
Sumiyanti selaku ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Keanggotaan sekaligus mitra desa, mengatakan bahwa kebermanfaatan yang mereka rasakan saat berkerja sama dengan tim PPK Ormawa IMM FAST ialah terletak pada produksi tanaman.
“Biasanya KWT menanamnya sayuran dengan berbagai umbi-umbian, tapi saat berkerja sama dengan tim ada sedikit berbeda. Seperti menanam empon-empon yang dahulu hanya sedikit sekarang diperbanyak, karena kami menginginkan hasil yang bagus. Otomatis kami juga harus ekstra dalam penanganannya,” jelas Sumiyanti.
Ia melanjutkan lagi penananan empon-empon yang dahulu tidak begitu dikembangkan. Saat ini mereka pupuk dengan maksimal, karena mereka menginginkan empon-empon menjadi jamu. Maka dari itu, mereka memilih menggunakan pupuk organik yang terbuat dari dedaunan dan sisa sayuran rumah tangga, sehingga kualitasnya terjaga dan tidak terkontaminasi zat kimia,
“Selain itu, manfaat yang kami rasakan selain diberikan bibit tanaman oleh tim, kami juga diberikan pelatihan cara menanam dan memproduksi jamu yang akan dijual belikan di cafe mentaok,” ujar Sumiyanti.
Sementara itu, program yang IMM FAST usung ialah Kampung Jamu Mataram: Pusat Konservasi dan Augmented Edugames Tanaman Obat Jawa di Kalurahan Pleret. Widi Pinastika Istirofah selaku ketua tim PPK Ormawa IMM FAST yang dahulu kami wawancarai saat penerjunan menjelaskan bahwa kegiatan yang mereka usung ialah pembangunan pusat konservasi obat.
“Di sana akan dilakukan pemetaan dengan melakukan penanaman bibit dan sampai menjadikan pusat konservasi tanaman obat. Selanjutnya, memperdayakan masyarakat dengan membuat kelompok konservasi tanaman obat dan sekaligus sebagai pemegang seluruh pusat konservasi tanaman obat. Terakhir kami akan membangun cafe jamu, nantinya akan ada produk jamu khas dari Mataram. Untuk cafenya akan dikembangkan dan dikelola oleh kelompok konservasi tanaman obat di kelurahan Pleret,” sambung Widi.
Reporter: Annisa Maulida Ramadhani.