UAD Sosialisasikan Layanan Konseling Mahasiswa
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Sosialisasi Layanan Kemahasiswaan pada Senin (09/09/2024) di Amphitharium Lantai 9 Kampus 4 UAD, Jalan Ring Road Selatan, Tamanan, Banguntapan, Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 12.30 WIB ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa baru angkatan 2024 dan disaksikan secara daring melalui YouTube dengan jumlah penonton mencapai 4,7 ribu viewers. Salah satu materi yang disampaikan dalam sosialisasi adalah Aksesibilitas Layanan Konseling Mahasiswa. Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Dr. Dody Hartanto, M.Pd. selaku Ketua Ikatan Bimbingan dan Konseling Perguruan Tinggi (IBKPT) Indonesia.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. menekankan pentingnya layanan konseling sebagai wadah bagi mahasiswa dalam mengatasi berbagai permasalahan akademik maupun non-akademik. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkomitmen menyediakan layanan konseling dan kesehatan mental bagi mahasiswa. Meskipun di perguruan tinggi tidak ada guru BK seperti di SMP atau SMA, UAD menyadari bahwa mahasiswa tetap membutuhkan dukungan konseling. Untuk itu, UAD menyediakan salah satu nya layanan e-counseling dan pendampingan Konselor Sebaya yang dikelola oleh Unit Konseling Mahasiswa di bawah Bidang Kesejahteraan untuk menangani masalah kesehatan mental mahasiswa.
Dr. Dody Hartanto, M.Pd. menyampaikan bahwa dua dari tiga remaja mengalami masalah kesehatan mental, dengan 36.8% di antaranya disebabkan oleh masalah percintaan. Beliau menekankan bahwa masa kuliah seharusnya menjadi masa yang menyenangkan dan berharga. Para mahasiswa UAD perlu menghargai kesempatan yang mereka miliki, mengingat hanya 12% manusia di dunia yang berkesempatan menempuh pendidikan tinggi.
Dalam ceramahnya, beliau mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa di tiap tahun akademik. Di tahun pertama, mahasiswa menghadapi tantangan penyesuaian diri dan “setan gepeng” (kecanduan smartphone) yang dapat mengganggu fokus belajar. Di tahun kedua, muncul fenomena “bucin” (budak cinta) yang dapat mengganggu akademik. Tahun ketiga dan keempat, mahasiswa sering mengalami “AOT” (akeh overthinking) dan future anxiety atau kecemasan akan masa depan.
Untuk menjaga kesehatan mental, Dr. Dody menyarankan beberapa strategi, termasuk teknik “butterfly hug” untuk menenangkan diri, bergabung dengan UKM kampus, dan mencari bantuan konseling jika diperlukan. Beliau juga memperingatkan tentang bahaya pinjol (pinjaman online), cyber bullying, dan compulsive online shopping. Konsep NPWP (Need Praying With Positive thinking) ditekankan sebagai cara menghadapi masalah.
Pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya keseimbangan dalam menjalani kehidupan kampus. Meskipun kuliah bukan segalanya, namun dengan kuliah mahasiswa bisa mendapatkan segalanya. Mahasiswa diingatkan untuk tidak terlalu terpengaruh oleh pendapat orang lain (fear of other people’s opinion) dan tetap fokus pada pengembangan diri sambil menjaga kesehatan mental.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memahami berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa dan menyediakan layanan konseling yang komprehensif untuk mendukung kesehatan mental mahasiswanya. Bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan, tersedia beberapa pilihan layanan konseling: platform digital melalui website e-counseling.uad untuk konsultasi online, layanan konseling tatap muka, serta program konseling sebaya yang memungkinkan mahasiswa berbicara dengan konselor seusia mereka dalam suasana yang lebih santai dan nyaman. Mahasiswa dapat mengakses layanan ini secara gratis dengan jadwal yang fleksibel menyesuaikan waktu kuliah. Jangan ragu untuk mencari bantuan, karena kesehatan mental yang baik adalah kunci keberhasilan dalam perjalanan akademik Anda di UAD.
Tonton video selengkapnya disini:
https://www.youtube.com/live/c7FP1RUJ0M4?si=TZNVZHvoTKCVNeyx