UAD Gelar Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Tahun 2023 Guna Lakukan Pendampingan Tradisi Berprestasi
Yogyakarta – Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD) gelar Pembinaan Mahasiswa Penerima Beasiswa Tahun 2023. Acara ini diselenggarakan secara tatap muka, tepatnya di Ruang Amphitarium lantai 9 gedung utama Kampus 4 UAD dan daring melalui zoom meeting. Acara ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 Oktober 2023. Pembinaan yang berlangsung dimoderatori oleh Salma Nuraeni, S.Hum. yang merupakan alumni program studi Bahasa dan Sastra Arab UAD. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 600 mahasiswa penerima beasiswa di UAD seperti Beasiswa Kedokteran, Beasiswa Prestasi (BP), Beasiswa Program Misi (BPM), Beasiswa Talenta Unggul (BTU), Beasiswa Unggulan (BU), dan beasiswa KIP-Kuliah Merdeka.
Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan ketekunan sebagai penerima beasiswa di UAD. Acara ini dimulai pukul 13.00-15.00 WIB dibuka dengan laporan dari Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Bimawa UAD yakni Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd. Dalam laporannya beliau menyampaikan, “Ada 600 mahasiswa penerima beasiswa dengan seluruh angkatan di UAD”.
Mulai tahun ini kami mengadakan Beasiswa Talenta Unggul (BTU), Beasiswa Kedokteran, dan Beasiswa Difabel untuk mendorong dan mengapresiasi mereka. Tidak banyak dari mahasiswa UAD yang bisa ada di posisi penerima beasiwa, maka dari itu mari manfaatkan peluang ini dengan meneguhkan komitmen serta berporses bersama UAD”. Tidak lupa beliau menutup laporannya dengan mengajak seluruh mahasiswa penerima beasiswa untuk salam Dahlan Muda Tangguh agar pertemuan yang sementara itu bisa bermakna selamanya.
Hadir sebagai narasumber pertama dalam acara ini adalah Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD. Materi yang disampaikan beliau adalah “Peran Mahasiswa dalam Mengembangkan UAD Berkemajuan dan Bereputasi Nasional dan Internasional”, beliau menyampaikan tentang pentingnya mengidentifikasi diri dan menentukan pilihan karir. Selain itu, beliau memberikan motivasi terkait perjuangan semasa kuliah dari merantau hingga mendapatkan gelar doktor yang didapatkannya dengan penuh usaha, kerja keras, dan do’a. Beliau juga menyampaikan bahwasannya pemikiran positif akan mengantarkan kepada hasil yang positif juga, “Bagaimana jika seorang pengamen hanya menggunakan matanya saja dalam bekerja, hanya mengandalkan batu dan kerikil untuk menjadi nada, berapakah uang yang akan didapatkannya? Bagaimana jika dia bekerja menggunakan hatinya, hanya mengandalkan nada gitar tanpa ada sapaan, berapakah uang yang akan didapatkannya? Dan bagaimana jika dia hanya bekerja menggunakan pikirannya, hanya mengandalkan nyanyiannya? berapakah uang yang didapatkan? Tetapi coba bayangkan jika pengamen tersebut mengkoordinasikan mata, hati, dan pikirannya, ketika bekerja menampilkan pertunjukan dari sapaan kepada penonton, nada yang baik, dan nyanyian yang bagus, berapakah uang yang akan didapatkannya? Begitulah analogi jika kita bekerja penting untuk mengkoordinasikan ketiganya yakni mata, hati, dan pikiran”, terangnya memotivasi seluruh peserta pembinaan baik daring maupun luring. Selain itu beliau menyampaikan bahwa UAD mencetak lulusan yang memiliki kecerdasan pikiran, emosional dan spiritual yang mengantarkan dan membentuk mahasiswa UAD menjadi insan yang paripurna.
Materi yang kedua disampaikan oleh Ust. H. Ahmad Muttaqin, M.Ag., M.A., Ph.D. dengan materi “Kepemimpinan Berkemajuan dan Berprestasi”. Beliau memulai materinya dengan bertanya arti dari salah satu ayat yakni “Kemanakah kamu akan pergi?”.
Hal tersebut berkaitan dengan tujuan kita setelah lulus dari UAD. Apapun tujuannya, “Your leardership start here”, bahwa masa depan dimulai di UAD. Tidak hanya itu, beliau menyampaikan, “Dalam konteks kepemimpian jika anda ingin jadi presiden, kepala desa, kepala rumah tangga, kepala sekolah, dan sebagainya, maka mulainya di sini, di UAD”. Di tengah presentasinya beliau memutar dua lagu untuk menjadi motivasi. Salah satunya lagu kun anta yang mengajarkan kita menjadi manusia yang autentik. Kita harus selalu mengingat apabila kita sudah menjadi diri sendiri, maka kita tidak akan menjadi seorang pemuda yang membesar-besarkan nama besar orang tuanya, tetapi dengan mengambil peran kepemimpinan dan memperbanyak prestasi. Masa depan menjadi milik anda sehingga mahasiswa tidak gampang menyerah. Tata cara yang bisa dilakukan, yaitu (1) isi masa muda dengan aktivitas produktif, (2) kuasai ilmu alat hard skill dan soft skill, jangan lelah mencoba, proaktif, menyusun strategi dan mulai dari hal yang kecil dari diri sendiri, serta dilakukan secara konsisten. Untuk menjadi seorang pemimpin, maka perlu menjadi manusia yang bersumber daya yakni memiliki karakter (soft skill), kapabilitas (kapasitas), dan kompetensi (hard skill). Selain itu, beliau menyampaikan ada 5 level dari kepemimpinan. Terakhir beliau menyampaikan bahwa di Muhammadiyah menyiapkan Preparation Scholarship Program salah satunya melalui English Camp untuk berani mendapatkan beasiswa dan terbukti alumni sudah tersebar di beberapa kampus dunia. Beliau berpesan kepada mahasiswa untuk tekun, teken, dan tekan.
Penulis: Yulia Gesti Merkuri
Editor: Nona Carolina