Seminar Nasional Kewirausahaan Mahasiswa Sebagai Strategi Pengembangan Wirausaha Mahasiswa Tangguh di Era Disrupsi
Minggu, 13 November 2022, Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan Seminar Nasional Kewirausahaan Mahasiswa dengan Tema Strategi Pengembangan Wirausaha Mahasiswa TANGGUH di Era Disrupsi. Kegiatan seminar dilaksanakan secara luring di ruang Amphitarium Kampus 4 UAD dan live streaming YouTube Universitas Ahmad Dahlan. Narasumber dalam seminar kewirausahaan mahasiswa ini diantaranya yaitu Caraka Putra Bhakti selaku Ketua Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan BIMAWA dan Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik. Selain itu, Arwan Nur Ramadhan, M.Pd yang merupakan Dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Widya Supena yang merupakan Chairman/Founder dari PT. Gawe Becik Nadhah Anugrah (Genah) juga turut hadir sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh 323 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yang hadir secara luring.
Acara seminar nasional ini dibuka dengan sambutan oleh Caraka. Ia menyampaikan bahwa menantu idaman adalah mereka yang sudah berwirausaha. Seminar nasional kewirausahaan ini merupakan program rutin yang ada di BIMAWA sebagai biro yang bertanggung jawab pada pembibitan calon wirausaha muda atau yang biasa disebut dengan Saudagar Dahlan Muda. Untuk pengembangan wirausaha muda BIMAWA UAD telah banyak berkolaborasi dengan pihak- pihak seperti Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI). Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Dahlan Muda akan pengembangan usaha maupun kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka mengembangkan diri menjadi wirausaha mahasiswa tangguh.
Materi pertama disampaikan oleh Rusydi Umar, ia menjelaskan mengenai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang salah satu dari programnya menawarkan pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa melalui Program Kewirausahaan Mahasiswa. UAD juga turut berkontribusi dalam pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui beberapa program seperti pameran kewirausahaan, pendidikan atau pelatihan kewirausahaan, wirausaha mahasiswa MBKM, dan marketplace mahasiswa serta alumni.
Narasumber kedua yaitu Arwan Nur, Ramadhan. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa perlu untuk menjadi pejuang yang “TANGGUH” dalam berwirausaha. Seorang mahasiswa harus mampu membaca peluang dengan menganalisis pasar yang tepat sehingga dapat menawarkan produk yang ekonomis dan mengoptimalkan jejaring untuk berkolaborasi memperoleh keuntungan. Selain itu, aksi nyata, kemampuan negosiasi yang baik, dan growth mindset adalah kunci untuk menjadi mahasiswa wirausaha yang TANGGUH dalam mengembangkan usahanya.
Widya Supena selaku narasumber juga memaparkan bahwa perkembangan teknologi yang pesat menuntut kita untuk mampu bersaing dengan berbagai marketplace. Untuk itu kita perlu memiliki kemampuan pendukung digital marketing karena saat ini pendukung tersebut wajib dimiliki oleh setiap wirausaha untuk membangun branding produk maupun jasa yang ditawarkan. Adapun tips sukses dalam digital marketing di antaranya yaitu cari produk yang mudah dijual dan banyak peminatnya, tentukan target pasar yang jelas, munculkan keunikan dari produk yang dijual, temukan momentum “product market fit”, serta tingkatkan kemampuan digitalisasi dan sesuaikan platform usaha dengan target pasar.
Sementara itu, Caraka menyampaikan bahwa untuk menjadi wirausaha muda perlu memiliki seribu akal tentang bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan sumber-sumber daya secara produktif dan efisien, berani menerjang paradigma yang ada, serta membuka alternatif dan peluang baru. Maka dari itu, wirausaha mahasiswa yang TANGGUH tidak hanya perlu memiliki keberanian dalam mengembangkan usahanya dengan memiliki kemampuan seperti mengambil risiko, bernegosiasi, memiliki dasar growth mindset, melainkan juga perlu memiliki beberapa kemampuan pendukung untuk bersaing di era saat ini seperti kemampuan digital marketing.
Reporter: Dwi Suranti