Seminar Nasional dan Call For Essay: “Peran Mahasiswa dan Penyiapan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Mewujudkan SDGs”
Seminar Nasional dan Call For Essay dengan tema “Peran Mahasiswa dan Penyiapan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Mewujudkan SDGs” digelar pada minggu (25/08) secara daring melalui Zoom. Acara ini menghadirkan satu keynote speaker dan lima narasumber yang membahas peran mahasiswa dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Dr. Caraka Putra Bakti, M.Pd, selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan, menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai narasumber dan penggerak dalam berbagai kegiatan.
“Bimawa terus konsisten untuk mendorong mahasiswa menjadi narasumber dan penggerak dalam berbagai kegiatan,” ujar Dr. Caraka.
Ia juga menyampaikan bahwa Bimawa rutin mengadakan talkshow dengan mahasiswa sebagai narasumber untuk mendorong mereka menjadi agen perubahan. Dr. Caraka berharap mahasiswa bisa lebih aktif dalam berbagai kegiatan dan menyebut mahasiswa sebagai aset bangsa.
Muhammad Iqwan Sanjani, selaku keynote speaker, membahas isu idealisme dan tantangan SDGs. Ia mengatakan bahwa dealisme SDGs memang sangat bagus, tetapi banyak sekali kritik yang diarahkan pada SDGs karena pendekatan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi.
“pendekatan ini sering kali bertentangan dengan upaya pelestarian lingkungan, dan kenyataannya, pertimbangan ekonomi sering mengesampingkan isu lingkungan. ekonomi dan pelestarian lingkungan harus berjalan beriringan itu akan sulit dan menjadi tantangan” Jelasnya,
Sedangkan narasumber kedua, Lailatul Hidayah, menyoroti peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam membentuk SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. Dirinya menyarankan mahasiswa untuk memulai dari hal-hal kecil seperti pengelolaan sampah, gerakan penghijauan, dan pelatihan kewirausahaan di kampus.
“Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agent of change dalam membentuk SDM unggul, bahwa mahasiswa harus memanfaatkan kesempatan ini untuk berkontribusi nyata bagi bangsa.” Tegas Lailatul
Sejalan dengan Risalatun Nadhiroh, sebagai narasumber ketiga,membahas peran strategis pendidikan tinggi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia menjelaskan Pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan SDM unggul, riset, dan inovasi.
Menurutnya, penguatan kurikulum, pengembangan dosen, dan digitalisasi pendidikan adalah strategi implementasi yang harus diterapkan. Ia menekankan bahwa pendidikan tinggi harus berperan aktif dalam membentuk mahasiswa yang berpengetahuan luas dan inovatif.
Membahas sinergi antara pendidikan moral dan intelektual yaitu Rahmat Sabili memaparkan bahwasanya itu sebagai pilar penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Menurut Rahmat, keduanya harus berjalan seiring untuk membangun generasi yang beretika dan berpengetahuan luas.
“Pendidikan moral membentuk karakter dan menciptakan masyarakat yang harmonis,” ujar Rahmat.
Ia juga menambahkan bahwa pendidikan intelektual meningkatkan pemikiran kritis dan persiapan karier profesional.
Sebagai penutup, Adilla Faelasufa mengajak mahasiswa untuk menulis dengan merdeka sebagai bagian dari regenerasi mahasiswa berprestasi. Bahwa Menulis adalah cara untuk mengeksplorasi isu dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
“ tulisan adalah warisan yang akan ditinggalkan mahasiswa setelah meninggalkan kampus. Menurutnya, menulis dengan merdeka akan mengembangkan imajinasi dan kreativitas mahasiswa” Tegas Adilla.