Seminar Mahasiswa Internasional: Jembatan Akademik untuk menghubungkan Budaya dan Pengetahuan
Yogyakarta, 30 November 2024 — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Seminar International Student (ISS) dengan tema “Academic Bridges: Connecting Cultures and Knowledge for International Students”. Seminar ini bertujuan menciptakan kolaborasi lintas negara serta memperluas wawasan global melalui pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar mahasiswa internasional.
Kegiatan yang berlangsung dengan menghadirkan pembicara dari berbagai negara dengan jadwal yang disesuaikan zona waktu masing-masing: Indonesia pukul 14.00 WIB, Malaysia pukul 15.00, Korea pukul 16.00, dan Irlandia pukul 07.00 waktu setempat. Seminar ini mengusung lima topik utama, yaitu Lingkungan Akademik , Tantangan yang Dihadapi , Strategi Adaptasi , Pengalaman Positif , dan Aspirasi Masa Depan .
Kegiatan ini diikuti oleh Para pembicara, termasuk mahasiswa UAD yang sedang menjalani program pertukaran pelajar dengan berbagi pengalaman mereka. Di antaranya ada Andi Bintang Toar Dondok (Malaysia, Fakultas Teknologi Industri), Agis Zalfa Verenia Nur Rizqy (Korea, Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi), serta Siti Fayha Maytsa Rahmasari (Irlandia, Fakultas Psikologi). Tidak ketinggalan, kolaborasi dengan mahasiswa internasional seperti Murungi Faith Wangui (Kenya, Fakultas Komunikasi) dan Muhammad Talha Bin Nasim (Pakistan, Fakultas Ilmu Manajemen) menambah dimensi keberagaman dalam seminar ini.
Menurut Andi Bintang, yang juga bertindak sebagai koordinator seminar, acara ini menjadi landasan penting untuk kolaborasi internasional di masa depan. “Seminar ini memberikan ruang bagi saya untuk memperluas hubungan, mengasah pola pikir, dan meningkatkan keterampilan public speaking di tingkat global. Saya percaya, kegiatan seperti ini adalah langkah awal menuju kerja sama akademik yang lebih luas,” ujar Andi.
ISS 2024 tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan akademik yang inklusif dan saling menghargai keberagaman. Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini diharapkan menjadi tradisi yang berkelanjutan demi menciptakan jembatan akademik lintas budaya di tingkat global.