Seminar Dahlan Muda Menginspirasi: Ajak Mahasiswa Belajar Kisah Inspiratif
Seminar Dahlan Muda Menginspirasi dimulai dengan penuh khidmat melalui pembukaan yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Mars Muhammadiyah. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd., selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) UAD, yang menyampaikan apresiasinya kepada para peserta dan panitia atas terlaksananya seminar ini. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Dr. Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., selaku Kepala BIMAWA UAD, yang memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk terus mengembangkan potensi diri melalui berbagai kesempatan positif seperti seminar ini.
Enam narasumber inspiratif yang hadir berbagi pengalaman dan pandangan dalam seminar bertajuk “Inspirasi dan Transformasi Mahasiswa”, yang diadakan oleh UAD. Seminar ini menghadirkan kisah inspiratif dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi hingga atlet berprestasi, mereka semua memberikan motivasi kepada peserta untuk terus berkembang.
Dr. (cand) apt. Desty Restia Rahmawati, S.Farm., dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tidak lain adalah alumni UAD, membuka sesi dengan membagikan perjalanan akademiknya yang penuh warna. Beliau menekankan pentingnya pengalaman organisasi, resiliensi, dan pola pikir tangguh dalam menghadapi tantangan. “Jangan fokus pada kesuksesan instan. Fokuslah pada proses dan tujuan diri sendiri” pesan beliau. Selain berprestasi di bidang akademik, kak Desty juga sering menjadi pembicara dalam berbagai forum guna menginspirasi peserta untuk terus berusaha.
Faiyana Nurul Arrifqi, alumni Fakultas Kedokteran (FK) UAD, mengingatkan pentingnya tujuan harian dan prinsip long life learning. Beliau berbagi bahwa menjadi dokter tidak hanya membutuhkan usaha keras, tetapi juga manajemen diri yang baik, seperti mengelola waktu dan emosi. “Waktu adalah hal yang berharga, manfaatkanlah secara maksimal” tegas beliau, seraya mengajak peserta untuk terus belajar dari buku maupun pengalaman.
Narendra Brahmantyo K.R., mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia (Sasindo) UAD, menyoroti manfaat organisasi dan keberanian untuk mencoba. “Proses belajar dimulai dari keberanian untuk mencoba, tidak peduli menang atau kalah” ungkap beliau. Beliau juga menggunakan metafora kehidupan sebagai bawang, mengajak peserta untuk memahami makna hidup secara bertahap dan terus memberikan kontribusi positif.
Tira Oktavianda, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD, berbagi pesan bahwa setiap ujian hadir untuk dihadapi dengan tenang, ikhlas, dan kuat. Beliau mendorong peserta untuk tidak hanya fokus pada satu bidang, tetapi juga mengeksplorasi berbagai peluang. “Aku tidak sekuat itu, aku hanya belajar menerima takdirku,” ungkap beliau dalam afirmasi inspiratifnya.
Raden Roro Dinda Florensia Kusuma Salindra, mahasiswa Prodi Hukum UAD, menyoroti pentingnya manajemen waktu dan keseimbangan antara studi dan prestasi. Dengan sederet pencapaian di bidang Taekwondo, beliau menunjukkan bahwa kerja keras dan disiplin adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan. “Jika punya mimpi besar, maka usahanya juga harus keras,” ujar beliau.
Zul Hamdi Batubara, mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi UAD, menutup seminar dengan menekankan konsistensi sebagai kunci keberhasilan. Dengan lebih dari 40 prestasi yang telah diraih, beliau membuktikan bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan langkah menuju kemenangan. “Kegagalan akan berubah menjadi kemenangan jika kita konsisten mencoba” pesan beliau kepada peserta.
Seminar ini memberikan inspirasi kepada mahasiswa untuk terus berjuang, mencoba, dan bertumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka masing-masing.
Penulis: Nofah Nur Fadhilah
Editor: Nona Carolina