PKP PPK Ormawa UAD 2024 Siap Menuju Tahap Monev Lapangan
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Monev Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) melalui platform online selama tujuh hari berturut-turut. Acara ini menjadi bagian dari tahapan semi-final evaluasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menilai program-program unggulan organisasi mahasiswa UAD sebelum memasuki tahap Monitoring dan Evaluasi (Monev) lapangan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom di ruang Microteaching UAD. Setiap tim Ormawa mendapatkan waktu presentasi sekitar 25 menit untuk memaparkan kemajuan program mereka. Tim-tim ini sebelumnya telah mengajukan proposal ke Kemendikbud dan momen Monev ini menjadi penentuan apakah program-program tersebut berjalan sesuai rencana.
Pada hari pertama, Rabu (04/09/2024), presentasi diawali oleh IMM FKM dengan tema “Rumah Sampah Digital,” disusul HMPS Fisika dengan tema “Sanggar Tani Muda,” dan beberapa tim lainnya yang mengangkat berbagai topik terkait isu lingkungan, wirausaha, dan budaya. Acara berlanjut hingga Jumat (13/09/2024), dengan total lebih dari 10 Ormawa mempresentasikan program-program mereka di hadapan Kemendikbudristek.
Menurut Ais, Ketua PKM Center yang juga mahasiswi Psikologi angkatan 2022, PKP2 ini merupakan tahap evaluasi penting karena kementerian menilai 80-90% dari implementasi proposal yang sudah berjalan.
“Hasil dari PKP ini akan menentukan tim-tim yang akan maju ke Monev lapangan, di mana hanya program terbaik yang akan dipantau langsung oleh kementerian,” ungkap Ais.
Tim PKM Center UAD berperan besar dalam mendampingi Ormawa selama proses pelaksanaan PPKO. Mulai dari konsultasi dengan dosen, hingga bantuan teknis seperti administrasi, semua dilakukan oleh PKM Center agar program berjalan lancar.
“Kami bekerja sama dengan dosen dan bertanggung jawab dalam mendampingi setiap tim Ormawa. Mulai dari tahap awal sampai proses evaluasi seperti sekarang,” tambahnya.
Harapannya, program-program yang dipresentasikan dapat lolos ke tahap final, yakni Abdidaya Ormawa, sebuah penghargaan bergengsi dari Kemendikbud untuk program Ormawa terbaik.
“Target kami adalah lolos ke Abdidaya, semoga banyak tim dari UAD yang berhasil sampai ke sana,” jelas Ais.
Tak hanya itu, Ais juga menekankan betapa rumitnya menangani PPKO dibandingkan lomba-lomba lainnya.
“PPKO lebih menantang karena membutuhkan kerja sama yang kuat dan problem solving yang baik. Tim harus kompak dan PKM Center bersama PPKO harus selalu sejalan dalam visi dan misi,” tuturnya.
Dukungan dari UAD pun sangat besar dalam menyukseskan PPKO ini, mulai dari pembinaan hingga kerja sama dengan berbagai instansi eksternal.
“Kampus sangat suportif, memberikan dukungan penuh lewat MoU dengan berbagai pihak eksternal,” ujar Ais.
Dengan semangat tinggi, Ais berharap bahwa tim-tim yang mendapatkan pendanaan tahun ini dapat lebih berkembang di masa depan, serta membawa nama baik UAD ke kancah nasional.
“Semoga semakin banyak tim yang lolos ke Abdidaya dan program-program ini bisa terus berlanjut, mengangkat nama Ormawa dan UAD,” pungkasnya.