Perkuat Serapan Alumni, UAD Gandeng Puluhan Perusahaan Bahas Kebutuhan Dunia Kerja

Yogyakarta – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus memperkuat kolaborasi dengan dunia industri guna meningkatkan daya saing dan serapan lulusan. Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Company gathering dan focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2025 di ruang Amphitarium Lantai 9 Gedung Utama Kampus 4 UAD bersama mitra perusahaan yang digelar oleh Pusat Pengembangan Karier Biro Kemahasiswaan UAD.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan 27 perusahaan mitra dari total 42 perusahaan yang memiliki nota kesepahaman (MoU) aktif dengan UAD. Para mitra berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya dari Yogyakarta, menandakan luasnya jejaring kerja sama yang telah terbangun.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi ruang silaturahmi sekaligus forum berbagi informasi terkait pengembangan karier mahasiswa dan alumni. Selama ini, UAD telah berkolaborasi dengan mitra perusahaan melalui berbagai program, seperti seminar perencanaan karier, pelatihan kesiapan kerja, hingga kegiatan rekrutmen kampus.
“Forum ini penting untuk mendengar langsung masukan dari dunia industri agar pengembangan pembelajaran dan layanan karier di UAD semakin relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Dr. Gatot.
Dalam kesempatan tersebut, UAD juga memaparkan capaian kinerja lulusan. Berdasarkan data internal, sebanyak 74,25 persen lulusan tahun 2023 tercatat telah bekerja di dunia industri dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah kelulusan. UAD menargetkan peningkatan serapan lulusan, termasuk di perusahaan multinasional.
Kepala Pusat Pengembangan Karier UAD, apt., Hendy Ristiono, M.P.H., menegaskan bahwa peningkatan kompetensi mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran di kelas, tetapi juga melalui penguatan soft skill. Saat ini, UAD memiliki 122 organisasi kemahasiswaan yang dapat menjadi wadah mahasiswa untuk melatih kepemimpinan, komunikasi, dan kerja tim.
“Kami mendorong mahasiswa aktif berorganisasi karena dunia kerja tidak hanya menilai aspek akademik, tetapi juga karakter dan kemampuan adaptasi,” ujarnya.
FGD juga diisi pemaparan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai tren ketenagakerjaan global dan nasional. Salah satu isu yang disorot adalah perubahan kebutuhan keterampilan akibat perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), big data, serta meningkatnya tren gig economy dan kerja jarak jauh.
Perwakilan dunia industri, termasuk dari sektor perbankan, turut memaparkan peluang rekrutmen dan pengembangan karier bagi lulusan perguruan tinggi. Salah satu perusahaan mitra menyebutkan bahwa UAD menjadi salah satu pemasok alumni yang cukup signifikan, dengan ratusan lulusan telah berkarier di perusahaan tersebut.
Diskusi juga menyoroti pentingnya pengembangan green skill, pengalaman magang, serta keterlibatan mahasiswa dalam komunitas dan proyek sosial sebagai bekal menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis.
Melalui kegiatan ini, UAD berharap memperoleh masukan strategis dari mitra industri untuk terus menyempurnakan kurikulum dan program pengembangan mahasiswa. Sinergi antara perguruan tinggi dan dunia kerja dinilai menjadi kunci dalam menyiapkan lulusan yang adaptif, kompeten, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.

