Pembinaan Mahasiswa Beasiswa untuk Mencetak Kader Persyarikatan dan SDM Unggul serta Tangguh
(29/12) Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (BIMAWA UAD) menyelenggarakan kegiatan seminar dengan tema Pembinaan Mahasiswa Beasiswa UAD Tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Amphitarium Lantai 9 Kampus 4 UAD diikuti oleh 500 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, KIP Kuliah, Beasiswa Program Misi (BPM), BPM Pucang, Beasiswa Prestasi, dan Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB). Kegiatan ini diselenggarakan secara blended learning.
Choirul Fajri, S.I.Kom, M. A, selaku Kepala BIMAWA UAD dalam sambutannya menyatakan bahwa, tidak ada beasiswa yang tidak bersyarat. Seluruh beasiswa pasti ada syaratnya yaitu mahasiswa penerima beasiswa harus berprestasi dan berkontribusi untuk diri mahasiswa sendiri serta untuk UAD.
“Kami ingin adik-adik menjadi mahasiswa yang tangguh, berprestasi, dan nantinya setelah lulus bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Pertama, mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu kurang dari enam bulan dan berkonribusi sesuai amanah K.H. Ahmad Dahlan yakni, Jika Engkau menjadi dokter atau insinyur, maka kembalilah kepada Muhammadiyah,” ujar Fajri.
Caraka Putra Bhakti, M Pd, selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk motivasi dan penguatan spiritual untuk mahasiswa dalam menjalankan tugas sebagai mahasiswa beasiswa. Secara rutin diakhir setiap semester BIMAWA melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi. Hal tersebut merupakan bagian dalam rangka pembinaan mahasiswa untuk mencapai Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan tangguh.
Arif Jamali Muif, S. Pd., M. Pd, selaku Badan Pembina Harian UAD sekaligus Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan materi mengenai, Menjadi Kader Persyarikatan yang Unggul dan Tangguh. Ia menyampaikan mengenai alasan kuliah dan berorganisasi. Jika hanya kuliah saja, maka mahasiswa hanya mendapatkan kompetensi atau ahli dalam bidang tertentu. Sementara itu, jika berorganisasi, maka kemampuan mahasiswa dalam kolaborasi, kreatif, berpikir kritis, dan berkomunikasi akan terasah. Namun, jika mahasiswa melakukan keduanya yaitu kuliah dan berorganisasi, maka mahasiswa akan menjadi mahasiswa tangguh yang siap menghadapi kenyataan serta mampu menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Hal tersebut juga sejalan dengan pemaparan materi dari Dr. Gatot Sugiharto, S. H., M. H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumi UAD, sekaligus Ketua Forum Pimpinan Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah seluruh Indonesia. Ia menyampaikan materi mengenai Peran Mahasiswa Beasiswa Menjadi SDM Unggul dan Tangguh. Menurutnya lunci kesuksesan adalah pendidikan seumur hidup (long life education) yang memuat di antaranya: core values, inovation, adaptation, responsibility, dan action. Kesuksesan tersebut dapat dicapai melalui beberapa tahap, mulai dari modal intelektual, moral, dan sosial yang membentuk soft skills mahasiswa. Kemudian saat soft skills mahasiswa sudah terbentuk, maka semakin meningkat pula kemampuan kerja tim, komunikasi, motivasi, dan sebagainya yang pada akhirnya muncullah organisasi.
“Dengan demikian, harapannya melalui kegiatan Pembinaan Mahasiswa Beasiswa UAD ini, dapat mendukung dan mendorong mahasiswa, untuk menjadi kader persyarikatan dan mencetak SDM yang unggul serta tangguh,” tutup Gatot.
Penulis: Atik Widyaningrum
Editor: Annisa Maulida Ramadhani