Pelatihan dan Kompetisi Edit Video, Upaya Mengembangkan Komunikasi Audio Visual Edukatif
(12/12) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BIMAWA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan UAD mengadakan Pelatihan dan Kompetisi Edit Video. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid yaitu secara daring melalui Zoom Meeting dan luring di Kampus 4 UAD serta pada sesi pelatihan diisi oleh Lovandri Rwanda Putra, M.Pd. Seorang dosen Porgram Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang memberikan pelatihan editing video dengan menggunakan aplikasi KineMaster. Selain itu, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa KIP Kuliah UAD, Pertukaran Mahasiswa Merdeka di UAD, dan Pilmapres UAD 2021.
Drs. Ishafid, M.Si selaku Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui kegiatan tersebut mahasiswa dapat mengembangkan potensi diri di abad 21. Mahasiswa yang saat ini hidup di era digital perlu memiliki keterampilan selain pengetahuan atau kecerdasan. Salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh Bimawa kepada para mahasiswa adalah pelatihan yang sesuai dengan era sekarang yaitu keterampilan dalam komunikasi. Keterampilan dalam berkomunikasi sangat penting agar pesan yang disampaikan menjadi efektif, penyampaiannya tidak sebatas komunikasi tekstual tetapi juga audio visual. Maka dari itu, video merupakan bentuk yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan.
“Jangan lupa saat mengembangkan video sebagai media komunikasi harus mengandung pesan keilmuan dan moral, karena melalui keterampilan mengedit video ini ada tanggung jawab terhadap isi yang disampaikan dan akan berdampak kepada siapa saja yang menikmat video tersebut,” sambung Ishafid.
Selanjutnya sambutan kedua oleh Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A selaku Kepala Biro Kemahasiswa menyampaikan bahwa apapun jurusan atau program studi yang mahasiswa tempuh, tapi apabila mempunyai kemampuan untuk editing membuat konten dan disebarluaskan untuk memberikan manfaat pada orang lain tentu menjadi satu hal yang positif.
“Hal yang harus direnungkan ialah kita boleh berekspresi di dunia digital. Boleh membuat konten apapun dan bebas memproduksi serta mendistribusikannya, tapi harus baik dan positif. Jangan hanya sebatas untuk membuat konten yang penting trending. Mahasiswa sekarang adalah kaum milenial yang sangat dekat dengan teknologi digital yang harus bisa menguasai literasi digital dengan sebaik-baiknya,” lanjut Choirul.
Sementara itu, Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Bidang Pengembangan dan Karakter sekaligus ketua panitia mengatakan bahwa diadakannya kegiatan pelatihan dan kompetisi edit video berawal dari survei yaitu mengamati kebutuhan mahasiswa. Ia juga mengatakan dengan diadakannya kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman lebih kepada mahasiswa untuk belajar banyak hal dan mengenali potensi yang dimiliki (Annisa).