Mengokohkan Integritas: Seminar Nasional Antikorupsi di UAD
Yogyakarta, 24 Juni 2024 – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Nasional Antikorupsi yang berlangsung di Amphitarium Kampus 4 UAD. Acara yang dimulai pukul 07.30 WIB ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli yang memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya integritas dan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dr. Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., membuka acara dengan menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya tingkat korupsi di Indonesia, meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam. “Ini menjadi refleksi bagi calon pemimpin bangsa di masa depan untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran yang diridhai Allah, sebagaimana cita-cita KH Ahmad Dahlan,” ujar Dr. Choirul. Beliau juga memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah yang mampu mengelola asetnya dengan baik dan menjalankan amanah dengan integritas.
Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si., Kepala Sahabat Integritas Jogja Istimewa, menyoroti kemajuan UAD dari yang dulu kurang dikenal menjadi salah satu universitas yang diakui di berbagai lini pendidikan. “UAD membuktikan dirinya dengan manajemen yang akuntabel dan organisasi yang jujur, mandiri, serta berani menyuarakan dan mengkritik korupsi di Indonesia,” kata Dr. Totok.
Sejalan dengan Trisna Sukmayadi, M.Pd., Penyuluh Antikorupsi UAD, menekankan pentingnya meneguhkan jiwa antikorupsi untuk menjadi warga global (global citizen). Menurut Trisna, korupsi adalah masalah serius yang merugikan ekonomi dan pemerintahan, serta mengikis moralitas dan kepercayaan masyarakat. “Global citizen adalah tentang mengakui keterhubungan semua orang di dunia ini. Konsep ini mendorong empati, rasa hormat, dan komitmen terhadap keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan,” jelas Trisna.
Penyuluh Antikorupsi UAD, Prof. Dr. Suyadi, M.Pd., juga membahas perspektif antikorupsi dalam Islam dan menyoroti peran perguruan tinggi dalam pemberantasan korupsi. “UAD merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki program penyuluhan antikorupsi. Perguruan tinggi harus menjadi pusat pergerakan akademis dalam pemberantasan korupsi baik secara lokal maupun nasional,” tutur Prof. Suyadi.
Menyambung dengan Dr. Ahmad Nasir Ari Bowo, S.Pd., M.Pd., Penyuluh Antikorupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa, menyampaikan pentingnya pemahaman tentang bahaya dan dampak korupsi serta implementasi nilai-nilai antikorupsi di berbagai bidang dan kegiatan kampus. “Mahasiswa harus mulai dari diri sendiri untuk membangun kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan,” ungkap Dr. Ahmad Nasir.
Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen mahasiswa serta masyarakat dalam memberantas korupsi, serta menumbuhkan generasi yang memiliki integritas tinggi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.