Menelisik Bintang Debat Masa Depan: Siswa Berprestasi Tampil Gemilang di Kompetisi Debat NSDC UAD 2023, Mengukir Jejak Prestasi Untuk Generasi Selanjutnya
Universitas Ahmad Dahlan menjadi tuan rumah dari National Schools Debating Championship (NSDC) 2023 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). National Schools Debating Championship merupakan acara lomba debat bagi siswa-siswi jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Perlombaan debat ini diikuti oleh 111 peserta yang mewakili 36 provinsi di Indonesia dan 1 wilayah sekolah Indonesia luar negeri dengan mengusung tema “Speak of Your Mind. Speak for Indonesia”.
Salah satu tim yang berpartisipasi dalam perlombaan adalah perwakilan dari provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Muhammad Panji Hifzurrahman dari MAN 2 Mataram, Fazle Maulazar Hasyi dari SMAN 1 Selong, dan Shafli Ghias Apriyan dari SMAN 1 Woha. Ketiganya merupakan siswa berprestasi yang memiliki pengalaman dalam mengikuti lomba debat baik tingkat sekolah maupun provinsi.
“Untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti lomba debat, biasanya kami melakukan banyak sparring, sih. Misalnya dengan sekolah lain.” ungkap Fazle Maulazar Hasyi, atau kerap disapa Fazle itu. “Di wilayah kami biasanya diadakan lomba debat tahunan dari universitas-universitas gitu, nah, sekolah saya sama Panji competing juga di sana karena kebetulan kami beda sekolah.”
Panji Hifzurrahman atau Panji mengutarakan. “Motivasi kami dalam mengikuti perlombaan ini tentu masing-masingnya berbeda, ya. Kalau dari saya sendiri itu Letter of Acceptance (LOA) supaya bisa masuk BIN.”
“Sekaligus sebagai wadah untuk kami berlatih berbicara dengan Bahasa Inggris.” tambah Shafli Ghias Apriyan dalam wawancara.
Mereka mengungkapkan bila kompetisi debat seperti ini bisa menjadi salah satu jalan bagi mereka untuk berkembang dan mengasah kemampuan diri terutama dalam berbahasa Inggris, dan sertifikat yang diperoleh nantinya bisa bermanfaat untuk digunakan sebagai penunjang masuk ke dalam perguruan tinggi yang mereka impikan.
Panji menuturkan ketika ditanya terkait bagaimana ia mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya dalam berbicara untuk persiapan kompetisi debat ini. “Untuk persiapannya sendiri memang sudah suka Bahasa Inggris darilama, seneng aja. Terus, memang dalam daily basis talk with our friends in English, lalu ada juga partner yang memang nemenin untuk bicara Bahasa Inggris.”
Sedangkan, bagi Fazle dan Ghias menjelaskan belajar Bahasa Inggris bisa darimana saja, baik dari film, anime, atau bahkan membaca buku. Dan mereka juga menambahkan jangan takut untuk terus belajar dan mengasah kemampuan diri.