Mahasiswa UAD Tanamkan Pendidikan Karakter Lewat “Dahlan Muda Menginspirasi” di TPA Masjid Lissajidin

Banguntapan – Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan “Dahlan Muda Menginspirasi” di TPA Masjid Lissajidin, Jl. Ki Ageng Pemanahan, Banguntapan, Bantul. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 17.00 WIB ini bertujuan menggabungkan pembelajaran ngaji rutin dengan pendidikan karakter bagi anak-anak.
Acara dipandu oleh Amiresti Hakimatul Mahira (Teknologi Pangan 2023) dan Nanda Khulukil Khusna (Teknologi Pangan 2024), dengan pendampingan akademik dari Ir. Titisari Juwitaningtyas, S.TP., M.Sc.. Peserta kegiatan terdiri dari santri dan pengurus TPA Masjid Lissajidin. Suasana berlangsung khidmat namun interaktif, sejalan dengan tujuan kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai karakter sejak dini.
Kegiatan dibuka oleh pengurus TPA dengan sambutan singkat dan pengenalan pemateri, dilanjutkan pembacaan doa bersama. Pada sesi awal, peserta mengikuti ngaji rutin selama 25 menit, termasuk penguatan tajwid sesuai kemampuan masing-masing santri.
Pada pukul 16.25, kegiatan berlanjut ke materi utama bertema “Larangan Marah”. Pemateri menyampaikan hadis terkait larangan marah, menerjemahkan maknanya dengan bahasa sederhana, dan memberikan contoh perilaku sehari-hari yang dapat memicu kemarahan. Penjelasan dibuat komunikatif dengan mengajukan pertanyaan kepada peserta sehingga anak-anak diajak berpikir aktif, bukan sekadar menerima informasi.
Sekitar pukul 16.35, peserta mendengarkan kisah Nabi Muhammad SAW menghadapi seorang Arab Badui yang berbuat salah. Kisah disampaikan secara naratif dengan penekanan pada sikap sabar, hikmah, dan kelembutan Nabi, sehingga anak-anak dapat mengaitkan nilai keagamaan dengan perilaku sehari-hari. Selama sesi ini, beberapa santri tampak tersenyum atau mengangguk memahami pesan moral.
Sesi penutup dimulai pukul 16.50 dengan seluruh peserta dan pemateri menyanyikan lagu berjudul “Larangan Marah”. Metode ini digunakan untuk memperkuat pesan moral melalui media musik yang menyenangkan dan mudah diingat oleh anak-anak. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan salam pada pukul 17.00 WIB.
Hal yang mengesankan selama kegiatan antara lain antusiasme tinggi peserta saat sesi cerita dan bernyanyi, partisipasi aktif menjawab pertanyaan, serta respons positif dari pengurus TPA yang menilai materi sangat membantu pembentukan karakter anak. Pengurus TPA menegaskan,
“Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini. Mengajarkan kesabaran lewat kisah Nabi dan praktik sederhana seperti bernyanyi bersama membuat nilai-nilai itu mudah melekat pada anak.”
Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan nilai kesabaran, kedisiplinan, dan perilaku positif bagi generasi muda sejak usia dini, sekaligus menciptakan ikatan hangat antara mahasiswa dan peserta yang memudahkan pesan moral terserap dengan efektif.

