Kembangkan Bahan Alam sebagai Inovasi Penyembuh Luka Diabetes, Mahasiswa Farmasi UAD Lolos Pendanaan Kemendikbud
Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan lolos pendanaan untuk melakukan riset terkait inovasi penyembuh luka diabetes menggunakan bahan alam. Ajang kompetisi berlingkup penelitian yang diselenggarakan oleh Kemendikbud ini memberikan kesempatan kepada Nurul Safira Basuki, Ayu Dini Nurrohmah, Sheili Mita Yunata, dan Syahvira Agustin untuk melakukan penelitian dengan menciptakan sebuah inovasi sediaan plester atau patch sebagai penyembuh luka diabetes menggunakan tanaman boroco merah (Celosia argentea L. (Red Variant)).
Pemilihan ide dalam penelitian ini didasarkan karena diabetes melitus adalah suatu ancaman kesehatan global yang akan terus meningkat tiap tahunnya yang diprediksi mencapai 783,2 juta jiwa pada tahun 2045. Tingginya kadar gula darah menyebabkan penderita diabetes melitus rentan mengalami komplikasi penyakit salah satunya adalah luka diabetik. Komplikasi ini sulit ditangani sehingga banyak penderita luka diabetik mengalami amputasi bahkan menyebabkan kematian. Selain itu, pemilihan bentuk sediaan patch dimaksudkan supaya penderita dengan luka diabetik tidak mengalami infeksi sekunder karena paparan kontaminasi dari lingkungan luar dan meminimalkan frekuensi penggunaan obat untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
Tanaman boroco merah (Celosia argentea L. (Red Variant)) adalah suatu tanaman liar atau hama yang sering dijumpai di pinggir jalan atau pinggiran sungai. Tanaman ini berasal dari famili Amaranthaceae yang memiliki ciri-ciri daun yang berwarna merah dengan bunga ungu dan tanaman ini memiliki tinggi sekitar 30-60 cm. Alasan pemilihan tanaman ini adalah karena tanaman ini jarang dimanfaatkan oleh masyarakat karena dianggap sebagai gulma, padahal tanaman boroco merah memiliki kandungan flavonoid, fenol, tanin, dan juga saponin yang dapat menyembuhkan luka. Oleh sebab itu, tim PKM ini memanfaatkan tanaman boroco merah sebagai penyembuh luka diabetes dengan membuat sediaan transdermal berupa hydrogel boosting patch.
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan efektivitas dari tanaman boroco merah dalam mempercepat penyembuhan luka dengan meminimalkan terjadinya infeksi sekunder dari lingkungan luar. Dalam proses penelitian ini besar harapannya inovasi ini dapat dikembangkan menjadi suatu sediaan yang memang berpotensi sebagai penyembuh luka diabetes serta dapat dikembangkan dalam jangkauan luas dan berguna bagi masyarakat yang membutuhkan.