Bela Negara Sebagai Rangkaian Kegiatan Tahunan UAD untuk Pembinaan Karakter Mahasiswa
Bidang Pengembangan karakter dan kesejahteraan mahasiswa (PKK) Biro Kemahasiswaan dan alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan bela negara pada Sabtu (16/12) di Akademi Angkatan Udara (AAU),Yogyakarta. Bela negara ini sebagai bentuk pelatihan mahasiswa bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan tujuan untuk membentuk karakter mahasiswa.
Dalam Sambutannya, Choirul Fajri S.I.Kom.,M.A sebagai kepala Bimawa mengatakan bahwa banyak sekali permasalahan-permasalahan pada bangsa Indonesia, maka sudah seharusnya sebagai generasi milenial ini memiliki kontribusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi. Salah satu upaya nya dengan adanya sikap bela negara tersebut.
“yang mana bentuk dari bela negara ini yaitu pelatihan. Maka dari itu, mari ikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya dan semangat” tuturnya,
Lanjutnya, harapan fajri untuk seluruh mahasiswa yang mengikuti rangkaian pelatihan ini dapat memiliki wawasan kebangsaan mencintai bangsa dan negara juga dapat menunjang masa depan yang akan datang. Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan karakter yang lebih baik dan mengembangkan segala kompetensi dalam diri mahasiswa.
Nais mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI) sebagai penanggungjawab panitia bela negara, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai program tahunan dari Bimawa UAD. Adapun mahasiswa yang mengikuti bela negara ini terdiri dari mahasiswa baru angkatan 2023 yang mendaftar beasiswa ke UAD sebagai baik dari mahasiswa berprestasi, KIPK dari perwakilan program studi masing-masing.
“yang mengikuti bela negara ini tediri dari maba 2023 beasiswa ini baik prestasi, KIPK beberapa perwakilan dari prodi masing-masing yang sudah keterima beasiswa di UAD” terangnya saat diwawancarai,
Sejalan dengan Sutarno sebagai kapten Jas dan pelatih di AAU, mengatakan bahwa selain untuk cinta tanah air, dirinya berharap dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang baik. Dimana salah satunya dengan praktik Pasukan Baris Berbaris (PBB) yang bukan hanya untuk pelatihan fisik biasa, tetapi proses kekompakan selama pelatihan untuk membentuk karakter, jiwa dan perasaan yang sama kuatnya.
“rangkaian dalam pelatihan ini berupa teori dan praktek. pagi dengan praktik lapangan yaitu PBB, dilanjut dengan kelas materi kebangsaan yang dilaksanakan, terakhir dilanjut setelah ishoma dan praktik dilapang lagi sampai sore” Jelasnya,
Dalam pelaksanaannya, Sutarno mengatakan bahwa materi pelatihan bela negara ini menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan yang diajukan. Dengan adanya perubahan jadwal yang awalnya dua hari menjadi sehari setelah rapat dan diskusi. Maka, sebisa mungkin materi yang diberikan menyesuaikan supaya tetap efektif dan efisien.
“harapan kami mudah-mudahan bisa mengubah karakter mereka menjadi lebih kuat meskipun hanya sekian persen karena pelatihan yang dilaksanakan beberapa jam”