UAD Gelar Seminar Pencegahan dan Penanganan Anti Intoleransi dalam Perspektif Muhammadiyah
(13/11) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Seminar dengan tema Pencegahan dan Penanganan Anti Intoleransi dalam Perspektif Muhammadiyah. Kegiatan ini dibuka oleh MC yaitu Nurul Anisa Batubara dari Program Studi (Prodi) Psikologi.
Kegiatan ini dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Dr. Caraka Putra Bhakti., M. Pd., selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Bimawa UAD. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertoleransi, terutama dalam bersosialisasi. Selain itu, beliau menyampaikan “Peran mahasiswa menjadi penerus bangsa yang anti dengan intoleransi. Sehingga generasi muda perlu adanya kepekaan terhadap isu yang beredar dan dapat menjadi problem solver permasalahan tersebut”.
Kemudian acara inti dipandu oleh moderator yaitu Putri Septiana dari Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Ustadzi Hamzah, M. Ag., selaku anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Beliau menyampaikan “Saat ini banyak ditemukan remaja yang memiliki pikiran radikal. Dalam hal ini perlu disampaikan bahwa mahasiswa perlu membaca banyak referensi buku dan juga keilmuan yang disampaikan oleh orang lain. Mahasiswa yang memiliki pikiran yang mengarah pada tujuan radikalisme tentu saja dapat menimbulkan dampak seperti prasangka, konflik, hingga perpecahan. Sebaliknya, moderasi beragama mengajarkan kita sebagai umat beragama diharuskan menghargai terhadap perbedaan. Muhammadiyah juga mengajarkan bahwa intoleransi merupakan sikap yang bertentangan dengan ajaran Islam, yang mengajarkan kita untuk saling menghargai antar umat beragama. Dahlan muda menjadi harapan untuk bangsa bagaimana dapat membentuk sebuah fikiran yang dapat mengahargai perbedaan. Selain itu juga penting bagi mahasiswa untuk memilikili sifat moderat dan juga menghargai terhadap sesama. Dahlan muda menjadi tangguh ketika dapat hadir kedalam masyarakat untuk menjadi solusi dan berperan bagi sesama”.
Dengan terselenggarakannya kegiatan ini, harapannya dapat menjadi bekal utama seorang mahasiswa untuk memiliki rasa toleransi dan menghindari sikap intoleransi, sehingga dapat menjunjung tinggi perbedaan antar umat beragama serta menanamkan rasa cinta tanah air. (nonacarolina)