Seminar Kewirausahaan Nasional di UAD: Literasi Keuangan dan Keamanan Siber dalam Ekosistem Ekonomi Digital
Yogyakarta, 11 Juli 2024 – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Seminar Kewirausahaan Nasional dengan tema “Literasi Keuangan: Cyber Security dalam Ekosistem Ekonomi Digital”. Seminar yang berlangsung di Amphitarium Kampus 4 UAD ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube UAD.
Dr. Caraka Puta Bhakti, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD, membuka acara dengan melaporkan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian UAD Fair Event tahun ini, yang mencakup 35 acara lainnya. “Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai literasi keuangan dan keamanan dalam ekosistem digital, sesuai dengan kebutuhan dan masukan dari mahasiswa sendiri,” ujar Dr. Caraka.
Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, mengisahkan pengalaman seorang mahasiswi yang menjadi korban penipuan. Mahasiswi tersebut menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Dr. Gatot dan meminta uang. Tanpa berpikir panjang, ia mengirimkan uang sejumlah satu setengah juta rupiah.
“Peristiwa ini menunjukkan pentingnya literasi keuangan untuk menghindari penipuan dan memahami perkembangan teknologi digital,” ungkap Dr. Gatot.
Saifuddin Anshori, S.T., M.M., Pimpinan Cabang BPD DIY Syariah, memaparkan tentang perubahan transaksi keuangan dari era mekanis hingga era digital saat ini. “Di era 4.0, banyak hal dapat dilakukan tanpa kontak fisik langsung, cukup dengan menggunakan internet. Ini mendorong pengembangan model bisnis dan produk baru, serta mendukung UMKM,” jelas Saifuddin.
Dalam seminar ini juga dibahas tentang peluang dan tantangan dalam ekosistem keuangan digital. “Peluang yang ada mencakup pengembangan model bisnis, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, serta kemudahan transaksi keuangan yang menjangkau seluruh segmen masyarakat,” lanjut Saifuddin. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk maraknya investasi ilegal, pinjaman online ilegal, modus kejahatan digital, dan peredaran informasi palsu.
Sebuah kasus tentang mahasiswa yang terjebak dalam pinjaman online (pinjol) sebesar 2 juta rupiah hingga orang tuanya terpaksa menjual aset juga diangkat dalam seminar ini. “Ini menunjukkan pentingnya kesadaran dalam bertransaksi online dan memahami risiko yang ada. Literasi keuangan harus ditingkatkan untuk menghindari bahaya seperti ini,” kata Saifuddin.
Beberapa tips untuk mengamankan data pribadi juga dibagikan, antara lain:
- Jangan bagikan informasi personal.
- Pastikan kartu debit/kredit tidak digesek/dip pada alat lain.
- Jangan mengunduh link dari pihak yang tidak terpercaya.
- Hindari jaringan internet yang sumbernya tidak jelas.
- Tingkatkan pengamanan kartu dengan menggunakan One Time Password (OTP).
Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan kesadaran kepada mahasiswa serta masyarakat umum tentang pentingnya literasi keuangan dan keamanan siber dalam ekosistem ekonomi digital.