PILMAPRES UAD: Partisipan Melakukan Psikotes Dalam Bentuk FGD
PILMAPRES UAD melanjutkan kegiatan psikotes partisipan di Laboratorium pada hari Kamis, 21 Desember 2023, pukul 10:30 WIB, Kampus UAD 4. Psikotes kali ini berbeda dengan psikotes yang dijalani partisipan di Ruang Serbaguna. Psikotes dilaksanakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang akan dibimbing oleh satu assesor di setiap ruangan. Di setiap ruangan, terdapat 8 hingga 9 partisipan.
Psikotes FGD yang dilakukan oleh seluruh partisipan ialah partisipan harus mengemukakan pendapat, pemikiran, dan solusi dari sebuah kasus yang diberikan oleh assesor. Adapun salah satu kasus yang diangkat ialah tentang kemiskinan yang terjadi di wilayah NTT.
Mempertanyakan tentang tujuan psikotes ini dilaksanakan dalam PILMAPRES telah dijelaskan oleh Ibu Alfi Purnamasari dalam wawancaranya, “Yang pertama. kita ingin mengetahui bagaimana potensi psikologis dari calon peserta. Diantaranya kita ingin melihat misalnya bagaimana kemampuan komunikasinya, bagaimana kestabilan emosinya, bagaimana kemampuan kerjasamanya, bagaimana interaksi sosialnya, kemudian juga yang berkaitan dengan kemampuan kognitif itu juga kami ungkap juga melalui FGD ya. Bagaimana ketika berhadapan dengan permasalahan, solusi atau problem solving yang diambil ya, kemudian inisiatifnya itu seperti apa serta mungkin kreativitasnya juga di dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Jadi, diharapkan dengan melihat hal tersebut kita bisa mengetahui potensi cara psikologis yang dimiliki oleh masing-masing peserta. Ya karena kan harapannya juga kalo terpilih menjadi mahasiswa berprestasi dari aspek tidak hanya dari aspek prestasi akademis saja ya yang menonjol tapi juga dari potensi secara psikologis juga baik ya, jadi nanti selain kematangan emosinya bagus, kemampuan komunikasinya bagus, kemampuan interpersonalnya juga bagus, kemudian juga didukung dengan kemampuan kognitif atau intelektual yang bagus pula.”
Adapun satu partisipan, Dimas Maheswara dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, menyampaikan perasaannya setelah mengikuti psikotes hari ini, “Saya tidak menyangka kalo psikotes ini tidak semeneganggkan itu ya. Jadi, awalnya saya berpandangan bahwa psikotes nih kayaknya bakalan susah keknya tapi ternyata semuanya terserah kita, maksudnya berdasarkan pandangan kita itu sendiri, jadi tidak ada benar atau salah, jadi semuanya bakalan dinilai oleh yang bertanggungjawablah ibaratnya ya, jadi tidak semenegangkan itu jadi ya hanya ikuti alur. Untuk nilai mungkin tidak objektif gitu ya atau subjektif gitu, tidak benar salah, tidak yang paling benar, yang paling tinggi, mungki tidak seperti itu. Masing-masing punya penilaiannya masing-masing gitu. Overall bagus sih.”