Kasih Sayang Mempererat Persaudaraan
Pengembangan buku cerita anak belum banyak yang mengangkat tema kearifan lokal, hal ini yang kemudian melatarbelakangi Iis Suwartini, dkk melahirkan sebuah buku dengan judul “Kasih Sayang Mempererat Persaudaraan”. Buku ini juga dibuat untuk memenuhi luaran penelitian hibah bersaing yang didanai oleh LPPM Universitas Ahmad Dahlan. Selain itu buku ini telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual sejak diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah pada 1 November 2019.
Tema kearifan lokal perlu diangkat menjadi sebuah cerita anak agar dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan di masyarakat sejak dini “tambah Suwartini penggagas buku”
Adapun salah satu cerita dari buku tersebut dengan judul “Pentingnya Gotong Royong” antara lain yaitu:
Ambar dan Marni berangkat lebih pagi dari biasanya. Mereka membawa alat-alat kebersihan. Setiap hari Jumat di Minggu ke empat dilaksanakan kerja bakti. Kegitan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kebersihan sekolah. Sekolah yang bersih membuat anak-anak nyaman belajar dan terhindar dari penyakit.
Setibanya di sekolah Ibu guru membagi tugas kepada murid-murid. Ada yang menyiram bunga, membersihkan halaman, menyapu, mengepel, membersihkan kaca jendela dan membersihkan Mushola Ar-Rohman. Ambar dan Marni mendapat tugas membersihkan halaman sekolah. Bagus yang telah selesai menyapu lantai pun bergegas membantu Ambar dan Marni.
“Trimakasih Bagus sudah membantu kami” ucap Marni dan Ambar
“Pekerjaan akan lebih ringan jika dikerjakan bersama-sama”
Murid yang lain pun membantu pekerjaan temannya yang belum selesai. Yanuar dan Anggit membantu Tami dan Rizal membersihkan Mushola Ar-Rohman. Tidak terasa pekerjaan mereka pun telah selesai dengan cepat. Mereka bersitirahat sambil menikmati nasi kucing pemberian Ibu guru.
Berdasarkan cerita singkat dari buku tersebut menyiratkan sebuah motivasi bahwa: Gotong-royong mampu menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan. Mari lestarikan budaya gotong-royong.
Masa Covid-19 mempengaruhi sistem Pendidikan dengan kata lain membuat pembelajaran dilaksanakan dari rumah, sehingga berakibat pada sulitnya menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Maka dari itu, dunia pendidikan harus mencari alternatif baru untuk mendukung keberhasilan pembelajaran. Entitas, dunia pendidikan adalah sebuah wadah untuk berproses, baik belajar, membentuk karakter dan sekaligus berkarya. Di masa Covid-19 sangat dibutuhkan resources yang mampu berinovasi, mencari metode penunjang pembelajaran baru, tidak terpuruk dengan keadaan sehingga dunia pendidikan paling tidak tetap dapat berjalan tanpa disorientasi atau bahkan stagnan akibat keadaan.
Sebuah penguatan karakter sangatlah penting untuk diaktualisasikan terhadap para generasi selanjutnya yang akan menghadapi era bonus demografi (usia produktif), hal ini demi terbentuknya Sumber Daya Manusia yang kompeten, unggul diikuti dengan rasa kepedulian tinggi dan tanpa meninggalkan kebudayaan.
Penulis: Egi Purnomo Aji