16 Tim UAD Raih Pendanaan Kemendikbudristek 2024, Siap Tingkatkan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mencatatkan peningkatan prestasi gemilang dalam dunia pendidikan tinggi. Sebanyak 16 tim dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) berhasil lolos pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk tahun 2024.
Acara penerjunan tim ini diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD pada Selasa (11/06/24) di Amphitarium, Kampus IV, UAD. Program PPK Ormawa ini merupakan inisiatif dari Kemendikbud Ristek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas organisasi kemahasiswaan melalui berbagai kegiatan pengembangan kapasitas, pelatihan, dan proyek pengabdian kepada masyarakat. Melalui pendanaan ini, diharapkan organisasi kemahasiswaan dapat berperan aktif dalam memecahkan berbagai permasalahan sosial di lingkungan mereka.
Acara ini dihadiri langsung oleh Dr. Choirul Fajri,S.I.Kom.,M.A sebagai kepala biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa), Dr. Gatot Sugiharto,S.H.,M.H Sebagai Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Alumni. Turut hadir dan memberikan sambutan serta arahan juga dihadiri langsung oleh Taufiqqurahman,S.E sebagai Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta, Sukino sebagai Koordinator Kemahasiswaan Belmawa Ditjen Dikti Kemristek, Prof.Mahfud Sholihin,Ph.D,Ak.,CA.,CI sebagai Wakil Bendahara Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, M.Nurul Yamin Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Choirul Fajri dalam sambutannya, melaporkan bahwa UAD telah mengalami peningkatan prestasi dari tahun ke tahun. Dalam data yang dipaparkan pada tahun 2022 ada 5 Tim mengajukan subproposal ke belmawa, 4 tim masuk ke abdidaya Ormawa, 6 Kategori Berhasil diperoleh di Abdidaya, dan UAD menduduki peringkatan 2 PT Nasional. Di tahun 2023 ada 16 tim mengajukan sub proposal be Belmawa, 10 tim berhasil lolos pendanaan belmawa, 6 tim masuk ke abdidaya ormawa dan 3 kategori berhasil di Abdidaya, dan ditahun 2024 ada 20 tim mengajukan subproposal ke Belmawa, 16 tim berhasil lolos pendanaan Belmawa.
“Dan waktu pelaksanaan PPKO nanti dimulai bulan juni 2024 sampai dengan november 2024, dan yang berhasil nantinya akan menuju ke Abdidaya di Udayana Bali” Paparnya,
Gatot Sugiharto mengatakan bahwa untuk salah satu tujuan dari PPKO ormawa yaitu untuk peningkatan softskill dengan berproses dan melaksanakan program di desa mitra masing-masing. Selama 3 tahun berjalan, UAD tidak pernah absen dalam melaksanakan program PPKO yang telah bermitra dengan desa-desa di Yogyakarta yaitu di Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman.
“harapannya, semua dapat lolos ke abdidaya yang akan dilaksanakan di Universitas Udayana. Kalaupun tidak lolos, tidak perlu berkecil hati karena masih ada kesempatan-kesempatan lainnya yang bisa diraih” Tegasnya,
Turut memberikan sambutan dan arahan, Sukino melaporkan bahwa ada Submit 2289 Sub Proposal dengan 359 PT, 1899 sub Proposal dengan 334 PT lolos seleksi administrasi, 676 Judul Lolos seleksi substansi dan 622 lolos seleksi akhir dan berhak menerima pendanaan.
Adapun upaya Belmawa sukino memaparkan mulai dari sosialisasi panduan, bimtek awal program, sosialisasi logbook, Pendampingan umum dan tematik, penguatan dosen pendamping, sosialiasi abdidaya ormawa 2024, kelas coaching konsultasi, penilaian kemajuan pelaksanaan (PKP), Visitasi lapangan, Abdidaya Ormawa 2024.
“kunci sukses PPK Ormawa 2024 yaitu mahasiswa menjadi pemimpin yang berintegritas, kerjasama dan kolaborasi, inovasi dan kreativitas, kepedulian masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dari kampus” Jelasnya,
Sebuah potret sosial yang ditegaskan oleh M. nurul yamin tentang spirit QS. Al.maun sebagai landasan yang meliputi 4 hal urgensi yaitu masalah pangan, komitmen beragama, distribusi pangan yang adil, ketimpangan sosial. Maka, dalam hal ini Nurul menegaskan mahasiswa harus memiliki peran yang andil dan penting dalam menghadapi masalah ini.
“Adapun peran mahasiswa yang pertama sebagai motivator menumbuhkan daya ungkit dan daya angkat masyarakat push factor (daya dorong) pull faktor (daya tarik), sebagai dinamisator untuk mempercepat perubahan memperkuat kelembagaan, ketiga fasilitator untuk memperluas jaringan meningkatkan kerjasama dan masyarakat mandiri” Tuturnya
Dengan pencapaian ini, Universitas Ahmad Dahlan semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang aktif mendorong dan mendukung pengembangan kapasitas organisasi kemahasiswaan.